Senin, 01 Oktober 2012

Kya-Kya Surabaya

Kya-Kya Surabaya merupakan tempat yang dulunya ramai sebagai pasar malam di kawasan pecinan di bagian kota Surabaya. Di sepanjang jalan Kembang Jepun didirikan kios-kios yang menjual berbagai macam makanan baik masakan Tionghoa, makanan khas Surabaya maupun makanan lainnya. Kata kya-kya diambil dari salah satu dialek bahasa Tionghoa yang berarti jalan-jalan.

Kembang Jepun dulunya merupakan kawasan bisnis utama dan pusat kota Surabaya. Walaupun bukan menjadi kawasan utama, kawasan kya kya surabaya  tetap menjadi salah satu pusat bisnis hingga saat ini. Kawasan Kya-Kya Surabaya ini terkenal sebagai pusat perdagangan grosir, yang kemudian dikenal sebagai CBD (central business district) I Kota Surabaya.

Kembang Jepun mempunyai akar sejarah yang sangat panjang, sepanjang perjalanan Kota Surabaya. Perjalanannya penuh dengan rona-rona, sesuai warna yang dilukiskan zamannya. Sejak zaman Sriwijaya, kawasan di sekitar Kembang Jepun menjadi tempat bermacam bangsa tinggal.

Banyak pedagang asing yang menambatkan kapal-kapalnya di lokasi dimana kemudian menjadi Kota Surabaya. Di situ pulalah, perjalanan sejarah menorehkan garis membujur dari timur ke barat kota, Jalan Kembang Jepun. Tegak lurus dengan Kalimas, jalan ini juga menjadi ikon Kota Surabaya yang silih berganti tampil membawa perannya.


Pada zaman Belanda, pemerintahan saat itu membagi kawasan menjadi Pecinan di selatan Kalimas, kampung Arab dan Melayu di Utara kawasan itu, dengan Jalan Kembang Jepun sebagai pembatasnya. Bangsa Belanda sendiri tinggal di Barat Kalimas yang kemudian mendirikan komunitas "Eropa Kecil".

Jalan Kembang Jepun dulunya dinamakan Handelstraat (handel berarti perdagangan, straat artinya jalan), yang kemudian tumbuh sangat dinamis. Pada zaman pendudukan Jepang lah nama Kembang Jepun menjadi begitu terkenal, ketika banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini. Pada era dimana banyak pedagang Tionghoa menjadi bagian dari napas dinamika Kembang Jepun, sebuah Gerbang kawasan yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini. Banyak fasilitas hiburan didirikan, bahkan ada yang masih bertahan hingga kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.

Letak Kya Kya Surabaya berada di samping Jembatan Merah ataupun Jembatan Merah Plasa dan Juga Kya-Kya surabaya tidak Jauh dengan Kawasan wisata Religi Sunan Ampel.

Wisata Dunia

Kya-Kya Surabaya

Kya-Kya Surabaya merupakan tempat yang dulunya ramai sebagai pasar malam di kawasan pecinan di bagian kota Surabaya. Di sepanjang jalan Kembang Jepun didirikan kios-kios yang menjual berbagai macam makanan baik masakan Tionghoa, makanan khas Surabaya maupun makanan lainnya. Kata kya-kya diambil dari salah satu dialek bahasa Tionghoa yang berarti jalan-jalan.

Kembang Jepun dulunya merupakan kawasan bisnis utama dan pusat kota Surabaya. Walaupun bukan menjadi kawasan utama, kawasan kya kya surabaya  tetap menjadi salah satu pusat bisnis hingga saat ini. Kawasan Kya-Kya Surabaya ini terkenal sebagai pusat perdagangan grosir, yang kemudian dikenal sebagai CBD (central business district) I Kota Surabaya.

Kembang Jepun mempunyai akar sejarah yang sangat panjang, sepanjang perjalanan Kota Surabaya. Perjalanannya penuh dengan rona-rona, sesuai warna yang dilukiskan zamannya. Sejak zaman Sriwijaya, kawasan di sekitar Kembang Jepun menjadi tempat bermacam bangsa tinggal.

Banyak pedagang asing yang menambatkan kapal-kapalnya di lokasi dimana kemudian menjadi Kota Surabaya. Di situ pulalah, perjalanan sejarah menorehkan garis membujur dari timur ke barat kota, Jalan Kembang Jepun. Tegak lurus dengan Kalimas, jalan ini juga menjadi ikon Kota Surabaya yang silih berganti tampil membawa perannya.


Pada zaman Belanda, pemerintahan saat itu membagi kawasan menjadi Pecinan di selatan Kalimas, kampung Arab dan Melayu di Utara kawasan itu, dengan Jalan Kembang Jepun sebagai pembatasnya. Bangsa Belanda sendiri tinggal di Barat Kalimas yang kemudian mendirikan komunitas "Eropa Kecil".

Jalan Kembang Jepun dulunya dinamakan Handelstraat (handel berarti perdagangan, straat artinya jalan), yang kemudian tumbuh sangat dinamis. Pada zaman pendudukan Jepang lah nama Kembang Jepun menjadi begitu terkenal, ketika banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini. Pada era dimana banyak pedagang Tionghoa menjadi bagian dari napas dinamika Kembang Jepun, sebuah Gerbang kawasan yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini. Banyak fasilitas hiburan didirikan, bahkan ada yang masih bertahan hingga kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.

Letak Kya Kya Surabaya berada di samping Jembatan Merah ataupun Jembatan Merah Plasa dan Juga Kya-Kya surabaya tidak Jauh dengan Kawasan wisata Religi Sunan Ampel.

Sabtu, 22 September 2012

Pengertian Obyek Wisata Dan Pengertian Atraksi Wisata

TEMPAT WISATA ... 

 

Tempat wisata ialah suatu objek baik itu tempat ataupun benda yang memmpunyai sisi ketertarikan seseorang untuk mengunjunginya, apakah hal tersebut dikarenakan oleh sejarahnya atau pun oleh hal hal lainnya.tempat wisata tidak hanya terfokus pada peninggalan masa lalu saja tetapi sekarang sudah berkembang pada hal2 lain yang di desain sedemikian rupa supaya orang2 dapat menyuainya dan tertarik untuk 
 mengunjunginya

Wisata Dunia

  • Piramida Agung Giza Mesir  


    Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di Nekropolis Giza dan merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk firaun dinasti keempat Mesir, Khufu (Χεωψ, Cheops) dan dibangun selama lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM . Piramida ini kadang-kadang disebut sebagai Piramida Khufu.